Sabtu, 20 Desember 2025

BKKBN Rilis Surat Edaran Gerakan Ayah Mengambil Rapor, Ini Tujuannya

 


Kehadiran orang tua di sekolah kerap dipersepsikan sebagai urusan ibu semata. Padahal, peran ayah memiliki dampak besar terhadap tumbuh kembang anak, terutama dalam pendidikan dan pembentukan karakter.

Berangkat dari realitas tersebut, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN mengambil langkah strategis dengan menerbitkan surat edaran khusus yang mendorong keterlibatan ayah dalam momen penting pendidikan anak.

Melalui Surat Edaran Menteri Kemendukbangga/BKKBN Nomor 14 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 1 Desember 2025, pemerintah secara resmi meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor.

Kebijakan ini mulai dijalankan sejak Desember 2025 dan disesuaikan dengan jadwal pembagian rapor di masing-masing sekolah. BKKBN menilai, sekolah bukan hanya tempat belajar anak, tetapi juga ruang kolaborasi keluarga dalam mendampingi proses tumbuh kembang mereka.

Langkah ini juga dilatarbelakangi oleh kondisi sosial yang menunjukkan masih rendahnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Banyak ayah hadir secara fisik di rumah, namun kurang terlibat dalam aspek emosional dan pendidikan anak.

Situasi tersebut dinilai berpotensi memengaruhi prestasi akademik, perilaku, hingga kepercayaan diri anak di lingkungan sekolah maupun sosial.



Apa itu Gerakan Ayah Mengambil Rapor?

Gerakan Ayah Mengambil Rapor merupakan inisiatif nasional yang mengajak para ayah datang langsung ke sekolah saat pengambilan rapor anak di akhir semester.

Program ini mencakup ayah yang memiliki anak pada jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, hingga pendidikan menengah.

BKKBN menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar kegiatan simbolik. Kehadiran ayah di sekolah dipandang sebagai bentuk nyata dukungan terhadap pendidikan anak sekaligus sarana membangun komunikasi yang lebih baik antara keluarga dan pihak sekolah.

Ayah diharapkan dapat berdialog langsung dengan guru, memahami perkembangan akademik anak, serta mengetahui tantangan yang dihadapi selama proses belajar

Dalam pelaksanaannya, pemerintah memberikan sejumlah kemudahan. Ayah yang datang ke sekolah untuk mengambil rapor memperoleh dispensasi keterlambatan kerja sesuai kebijakan masing-masing instansi atau tempat kerja.

Sebagai bentuk apresiasi, BKKBN menyediakan penghargaan khusus bagi sepuluh ayah terpilih melalui Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Caranya cukup sederhana:

Tujuan Gerakan Ayah Mengambil Rapor

Gerakan Ayah Mengambil Rapor dapat memberikan dampak positif, antara lain:

  1. Memperkuat peran ayah dalam pengasuhanKehadiran ayah di momen pendidikan penting membantu anak merasa didukung secara emosional dan meningkatkan rasa aman serta percaya diri.
  2. Mendorong perubahan pola pengasuhan keluargaGerakan ini menekankan bahwa tanggung jawab mendampingi pendidikan anak perlu dijalankan secara setara dan kolaboratif oleh kedua orang tua.
  3. Meningkatkan komunikasi antara orang tua dan sekolahPertemuan langsung ayah dengan guru membuka ruang diskusi tentang perkembangan belajar, perilaku, dan potensi anak.
  4. Membangun investasi sosial jangka panjangKeterlibatan ayah dalam pendidikan diyakini berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ketahanan keluarga di masa depan.

5.     Melalui kebijakan ini, BKKBN berharap kehadiran ayah tidak lagi menjadi pengecualian, melainkan kebiasaan yang menguatkan peran keluarga dalam mendukung pendidikan anak sejak dini.Perlengkapan sekolah

Link Surat Edaran dapat diunduh melalui tautan berikut: https://bit.ly/48VwzHN

Apakah Ayah Diwajibkan Mengambil Rapor?

Berdasarkan Surat Edaran BKKBN Nomor 14 Tahun 2025, ayah hanya “diimbau” atau “dihimbau” untuk mengambil rapor anak ke sekolah.

Kata kunci “himbauan” ini menunjukkan bahwa:

·       Tidak ada sanksi bagi ayah yang tidak mengikuti gerakan ini

·       Bersifat ajakan sukarela untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pendidikan anak

·       Ibu atau wali lain tetap bisa mengambil rapor seperti biasa

·       Gerakan ini lebih kepada kampanye sosial untuk mengubah budaya pengasuhan dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran ayah.Jadwal PPPK

·       BKKBN bahkan memberikan penghargaan kepada ayah yang berpartisipasi sebagai bentuk apresiasi, bukan sebagai kewajiban.

 

Jadi, ayah sangat dianjurkan dan didorong untuk hadir mengambil rapor, tapi jika karena alasan tertentu (seperti bekerja di luar kota, sakit, atau kondisi lainnya) tidak bisa hadir, tidak ada masalah. Yang terpenting adalah semangat untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pendidikan anak secara keseluruhan.

 

Disadur dari laman

https://kelingan.id/bkkbn-rilis-surat-edaran-gerakan-ayah-mengambil-rapor-ini-tujuannya/

Penulis : Arinii Mustika

 

#GATI #sekolahbersamaayah

 

Share:

0 komentar:

Posting Komentar